Mengapa ya Anak Sulit Belajar Membaca?

Setiap orang tua pasti ingin tumbuh kembang anak selalu berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Tidak hanya dari segi kondisi fisik seperti tinggi dan berat badan saja, tetapi juga kemampuan yang dimilikinya. Seperti kemampuan berjalan, berbicara, dan yang tidak kalah penting yaitu kemampuan membaca. Bahkan banyak yang merasa panik ketika anak belum bisa membaca ketika usianya sudah cukup untuk bersekolah di Jakarta Intercultural School tingkat SD atau elementary school.

Jadi, normal atau tidak ya ketika anak belum juga lancar membaca saat memasuki usia SD? Berikut ini pembahasannya!

Sebenarnya kemampuan membaca tidak menjadi persyaratan bagi anak untuk bisa masuk SD selama usianya sudah cukup, yaitu 6 atau 7 tahun. Jadi Bunda tidak perlu takut anak tidak bisa bersekolah karena masalah ini. Nantinya di sekolah anak akan lebih intensif lagi diajarkan membaca, menulis, hingga berhitung oleh guru sehingga kemampuannya akan terus meningkat.

Meskipun begitu, bukan berarti hal ini bisa Bunda kesampingkan. Sebab, ada beberapa penyebab yang membuat anak kesulitan belajar membaca dan membutuhkan penanganan khusus, yaitu:

  • Kurang Belajar

Apakah Bunda secara rutin mengajarkan anak untuk belajar membaca? Jika tidak, maka bukan hal yang mengherankan jika anak terlambat memiliki kemampuan membaca. Oleh sebab itu, Bunda atau Ayah selaku orang tua perlu sedikit meluangkan waktu untuk mengajarkan si kecil membaca. Pola belajar yang berulang dan rutin ini juga bisa mengajarkan anak untuk mengatur waktu sejak dini.

Kalau waktu bukan masalah, mungkin saja cara pengajaran Bunda yang salah dan justru membuatnya tertekan juga bisa menghambat kemampuannya belajar membaca. Misalnya ketika Bunda mengajarkannya terlalu serius dan terus memaksanya belajar.

Bunda bisa mengajari cara membaca dengan cara yang menyenangkan. Misalnya membeli buku cerita yang memiliki banyak gambar dan sedikit tulisan. Karena hanya sedikit tulisan, maka anak bisa membacanya dengan lebih mudah. Selain mengajarkan anak membaca, memperkenalkan anak pada buku sejak usia dini dapat membantu meningkatkan minat baca bukunya yang akan bermanfaat di masa depan.

  • Disleksia

Untuk masalah yang satu ini, Bunda akan membutuhkan bantuan seorang psikiater untuk menanganinya. Melansir dari situs Alodokter, disleksia adalah gangguan proses belajar yang dialami oleh seseorang sehingga penderitanya akan kesulitan untuk menulis, membaca, dan juga mengeja. Seorang anak dengan kondisi ini akan mengalami kesulitan mengidentifikasi huruf apalagi jika harus merangkainya menjadi sebuah kata hingga kalimat.

Namun yang perlu diingat, disleksia memang mengganggu kemampuan belajarnya dalam membaca serta menulis, tetapi tidak memengaruhi kecerdasan otaknya. Jadi, penderita disleksia tetap bisa memahami semua hal yang ada di sekitarnya, selama tidak berkaitan dengan tulisan.

Agar penanganan keterlambatan kemampuan belajar membaca anak bisa dilakukan secara tepat, Bunda bisa coba menganalisa penyebabnya terlebih dahulu. Untuk disleksia, cara paling sederhana yang bisa Bunda lakukan adalah dengan meminta anak menulis sebuah kalimat. Biasanya penderita disleksia akan mengalami kesulitan dalam merangkai kata sehingga sering menulis kata dengan urutan yang salam. Misalnya “bola” menjadi “loba”.

Semoga artikel di atas bermanfaat, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published.