Ingin Berinvestasi Pada Saham, Pilih Jadi Trader atau Investor ya?

trader atau investor

Investasi saham sampai sekarang masih banyak diminati karena adanya kemungkinan menerima return yang tinggi meskipun risikonya juga tinggi. Bahkan beberapa orang yang baru memulai investasi juga mulai mempelajari cara membeli saham, meski mungkin belum langsung terjun pada investasi ini. Setidaknya jika sudah paham, mereka merasa lebih mantap kapan pun mereka memutuskan untuk memulai investasi ini.

Bagaimana denganmu? Apakah kamu tertarik untuk memulai investasi ini? Jika iya dan ini adalah pertama kalinya untukmu, ada baiknya jika kamu memahami terlebih dahulu 2 jenis atau tipe investasi saham yang bisa kamu lakukan, yaitu trading dan investing.

trader atau investor
trader atau investor

Trading vs Investing

Untuk lebih mengenal perbedaan keduanya, yuk kita bahas saja langsung!

  • Periode

Trading saham artinya kamu membeli saham sebuah perusahaan dan kemudian menjualnya kembali saat harga saham tersebut naik. Hal ini dilakukan secara cepat sehingga bisa dikatakan investasi saham secara trading adalah jenis investasi jangka pendek. Sebab bisa saja, hari ini kamu membeli saham lalu minggu depan sudah menjualnya kembali karena harganya sedang naik.

Sementara untuk investing, investor berinvestasi dengan tujuan jangka panjang. Biasanya mereka akan menahan saham yang telah dibelinya tersebut dan tidak menjualnya meskipun harga sedang naik. Jangka waktu saham tersebut ditahan bisa berbeda pada setiap investor, bisa saja 5 tahun, 6 tahun, atau bahkan belasan tahun.

  • Pengembalian investasi

Pengembalian investasi yang didapatkan dari kedua jenis investasi saham ini juga berbeda. Pada trading, kamu mendapatkan saham dari selisih hasil jual beli saham. Itulah mengapa, para investor jenis ini akan selalu terus memantau perkembangan harga saham agar bisa menjual saham ketika harganya naik.

Sementara ketika investing, kamu bisa mendapatkan pengembalian investasi melalui 2 cara, yaitu dividen dan juga selisih harga jual beli. Sebab, selama kamu memiliki saham artinya kamu berhak memperoleh dividen atau laba bersih perusahaan senilai dengan persentase kepemilikan saham sesuai hasil RUPS. Tidak hanya itu, ketika kamu pada akhirnya menjual saham tersebut setelah menahannya, bisa saja perusahaan tersebut mengalami kemajuan pesat di mana harga sahamnya akhirnya naik berkali-kali lipat.

  • Risiko

Pada saat melakukan trading, kamu bisa lebih mudah menganalisis kondisi perusahaan karena hanya jangka pendek. Jadi kamu bisa cepat mengambil langkah apakah harus menjual atau membeli sesuai kondisi pasar saat ini.

Sementara investing, artinya kamu menahan saham tersebut dalam jangka panjang. Sementara kamu sendiri tidak tahu apakah ke depannya perusahaan ini akan maju atau malah mengalami pailit. Artinya, risiko yang harus kamu hadapi juga lebih besar sesuai dengan kemungkinan return yang bisa kamu dapatkan.

Nah, setelah mengetahui perbedaan keduanya, investasi saham seperti apa nih yang kira-kira sesuai untukmu? Apa pun pilihanmu, berinvestasi sebagai seorang trader maupun investor sama-sama membutuhkan proses yang sama; yakni memiliki rekening investasi, mengisi saldo rekening investasi tanpa gagal transfer uang dari rekening tabungan, kemudian membeli saham lewat aplikasi sekuritas atau aplikasi jual-beli saham yang sudah kamu daftarkan.

Setelah itu, barulah kinerja kamu sebagai trader atau investor tampak berbeda. Semoga kamu berhasil meraih keuntungan sesuai harapanmu, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published.