Mengenal Spontaneous Combustion Pada Pertambangan Batubara

Pertambangan merupakan area yang memiliki banyak risiko, terutama pertambangan batubara. Dan ketika kebakaran pada pertambangan tersebut sampai terjadi, dampaknya sangat besar. Dari mulai risiko korban jiwa, masalah kesehatan, dan juga pada lingkungan. Sebab, pada saat kebakaran terjadi akan ada banyak gas beracun yang dihasilkan, seperti sulfur, nitrogen oksida (NO2), Karbon Dioksida (CO2) dan berbagai gas beracun lainnya. Itulah sebabnya, mencegah terjadinya kebakaran pada tambang menggunakan Mining Fire Suppression System sangat penting.

Namun, meskipun pertambangan sudah menggunakan sistem pengamanan tersebut, ada baiknya jika semua yang terlibat dalam kegiatan pertambangan tetap waspada. Terutama dengan adanya kebakaran akibat spontaneous combustion.

Spontaneous Combustion tambang
Spontaneous Combustion tambang

Spontaneous combustion terjadi akibat adanya reaksi kimia di dalam pertambangan batubara. Misalnya akibat dari suhu panas yang dihasilkan batubara dan kemudian bereaksi dengan oksigen disekitarnya. Ketika suhu panas ini mencapai titik tertentu dan tidak segera dikendalikan, maka berpotensi menimbulkan nyala api yang semakin membesar akibat adanya oksigen.

Selain itu, spontaneous combustion juga bisa terjadi akibat hal lainnya. Melansir dari situs sciencedirect.com, spontaneous combustion di pertambangan batubara adalah hasil pemanasan sendiri yang disebabkan oleh oksidasi batubara pada suhu rendah dan berbagai material berkarbon lainnya. Kondisi tersebut bisa terjadi pada timbunan sampah limbah di lokasi tambang. Ketika sampah limbah karbon ini menumpuk dalam jumlah banyak dan tidak dikelola secara tepat, maka berpotensi akan menyebabkan terjadinya spontaneous combustion.

Meskipun di awali dari nyala api yang kecil, tetapi jika tidak segera diatasi akan menyebabkan kebakaran yang sangat besar. Terlebih jika terjadi di area pertambangan batubara di mana ada banyak sekali faktor pendukungnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan dimuat dalam situs sciencedirect, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kebakaran akibat spontaneous combustion, yaitu:

  • Mendeteksi sumber combustion
  • Segera padamkan api dengan metode yang sederhana saat nyala api masih kecil
  • Kontrol penyebaran nyala api jika tidak bisa segera dipadamkan
  • Semprot kebakaran dengan menggunakan inert gases seperti N2 dan CO2.

Jika semua cara di atas tidak berhasil memadamkan spontaneous combustion, maka hal yang harus dilakukan adalah dengan mengontrol gas beracun agar tidak masuk ke area kerja dan membahayakan para pekerja. Caranya adalah dengan menutup area kerja dengan ventilasi dan menggunakan kipas tambahan untuk memasukkan udara segar ke area ini. Selain itu, memastikan tekanan statis di area sekitar 50Pa lebih tinggi daripada tekanan di area yang terbakar.

Memang mencegah spontaneous combustion bukan hal yang mudah mengingat hal ini bisa terjadi sewaktu-waktu dan tak terduga. Namun dengan peran serta semua pihak dan pengelolaan limbah serta kesesuaian sistem kerja dengan aturan keselamatan, maka kebakaran akibat hal ini dapat diminimalkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.