Mengenal Kanker Kolorektal, Salah Satu Kanker Paling Mematikan di Dunia

kanker kolorektal

Kanker kolorektal—atau yang kerap dikenal sebagai kanker usus besar—merupakan salah satu jenis kanker paling mematikan di dunia. Faktor genetik dan lingkungan menjadi pemicu utama munculnya penyakit ini dalam tubuh seseorang. Dilansir dari National Human Genome Research Institute, sekitar 5% penderita kanker usus besar mendapatkan penyakit ini dari warisan gen orang tuanya. Oleh karenanya, asuransi kesehatan keluarga terbaik penting dimiliki mereka yang mempunyai orang tua atau keluarga dengan kanker kolorektal.

Menurut Yayasan Kanker Indonesia, kanker ini juga merupakan salah satu jenis kanker paling mematikan di Indonesia. Pada pria, kanker usus besar menduduki posisi kedua; mengikuti kanker paru-paru. Sedangkan pada wanita, kanker kolorektal berada pada posisi ketiga; setelah kanker payudara dan rahim. Seperti kanker pada umumnya, kanker jenis ini memiliki 4 stadium dengan tahapan awal berupa timbulnya lesi pra-kanker. Butuh waktu 10 hingga 15 tahun bagi usus normal untuk memiliki kanker. Akan tetapi, pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat dapat mempercepat jangka waktu kemunculan kanker dalam usus besar seseorang.

Beberapa faktor risiko yang mendukung perkembangan kanker kolorektal dalam tubuh seseorang adalah:

  • Secara genetika, kanker kolorektal dapat menurun mengikuti silsilah keluarga. Oleh karena itu, anak dengan orang tua pengidap kanker usus besar mempunyai persentase kanker kolorektal lebih besar dibanding dengan anak yang orang tuanya tidak memiliki kanker jenis ini. Semakin banyak anggota keluarga yang mengidap kanker ini, semakin besar pula kemungkinan seseorang mengidap penyakit ini.
  • Diet rendah serat, tinggi lemak. Dilansir dari Mayoclinic, sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa konsumsi daging merah yang terlalu banyak dan tidak diimbangi dengan makanan berserat seperti sayur-mayur dan buah-buahan dapat memicu hadirnya kanker di usus besar.
  • Merokok dan meminum alkohol. Gaya hidup yang tidak sehat dapat mempercepat kehadiran kanker di dalam usus besar seseorang. Merokok dan meminum alkohol merupakan salah dua contoh pola gaya hidup yang tidak sehat tersebut. Sering mengonsumsi dua item ini dapat meningkatkan kemungkinan munculnya kanker dalam usus besar.
  • Orang dengan diabetes memiliki kecenderungan kanker usus besar lebih tinggi dengan orang normal. Dikutip dari bioiQ, jumlah insulin dalam darah penderita diabetes (umumnya tipe 2) yang tinggi dapat memicu perkembangan dan pertumbuhan kanker di dalam usus.

Pengobatan kanker usus besar dapat dilakukan dengan beberapa cara, yakni pembedahan (operasi), kemoterapi, radioterapi, dan terapi obat bertarget. Masing-masing stadium kanker memiliki metode pengobatan sendiri. Kunjungi dokter penyakit dalam terdekat untuk mengetahui lebih lanjut tentang pemulihan kanker ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.